Gejolak Impian dalam Genggaman #3
Langit kembali membiru
Membawa sang surya kembali bersinar
Dibawah bumi yang semakin menua dimakan usia
Burung-burung kembali berkicau
Pertanda hari baru siap dimulai
Siap membuka lembar baru dalam hidup
Hidup yang makin banyak angan
Tapi penuh sejuta impian
Berlari terus dalam waktu
Mengejar impian dalam sisa hidup
Terbayang sejuta impian dalam khayalan
Terkadang terasa kosong
Menghilang tanpa ujung
Tak tahu harus apa
Mengadu dengan siapa
Terkadang,
Coretan pena tiap sudut kertas itu,
Buat hati tak tentu
Berdegup kencang
Buat hati dilema
Bukan...
Ini bukan masalah cinta
Ini bicara masa yang akan datang
Kualitas yang terus ditingkatkan
Tapi,
Kuantintas yang kemudian naik turun
Jatuh karena pecurang
Terkadang ,
Dunia juga buatku kalah menepis
Tepis sejuta impian
Terbuai oleh nikmatnya dunia lepas
Lupa oleh asa dalam genggaman
Kelalaian dan kemalasan
Kian tebal menyelimuti jiwa
Rasa ingin mundur
Meratapi kesudahannya yang tak berujung
Cahaya kian meredup 'tuk menyemangati
Karena kobaran api yang mulai mereda
Dalam keheningan malam,
Ditemani secarik kertas putih
Ditimpa dengan rangkaian tinta merah
Kembali ku tuliskan sejuta impian
Seakan purnama pun juga bersirat
Mengajakku kembali berlari dalam angan
Gapai semua dalam jiwa yang berkobar
Bangkit teruskan mimpi
Meninggalkan semua yang kelam
Untuk masa yang cerah
Diakhir Januari ini,
Mentari kembali tersenyum
Ajakku 'tuk menggembara dunia
Menjelajah pelosok bumi
Mencari jati diri
Temukan pengalaman hidup
Wahai Mentari!
Kini ku siap lawan dunia
Hadapi semua tantangan
Untuk buat malaikatku nanti menangis bahagia
(Elsa Mutiara)
Tangerang, 30 Januari 2017
Membawa sang surya kembali bersinar
Dibawah bumi yang semakin menua dimakan usia
Burung-burung kembali berkicau
Pertanda hari baru siap dimulai
Siap membuka lembar baru dalam hidup
Hidup yang makin banyak angan
Tapi penuh sejuta impian
Berlari terus dalam waktu
Mengejar impian dalam sisa hidup
Terbayang sejuta impian dalam khayalan
Terkadang terasa kosong
Menghilang tanpa ujung
Tak tahu harus apa
Mengadu dengan siapa
Terkadang,
Coretan pena tiap sudut kertas itu,
Buat hati tak tentu
Berdegup kencang
Buat hati dilema
Bukan...
Ini bukan masalah cinta
Ini bicara masa yang akan datang
Kualitas yang terus ditingkatkan
Tapi,
Kuantintas yang kemudian naik turun
Jatuh karena pecurang
Terkadang ,
Dunia juga buatku kalah menepis
Tepis sejuta impian
Terbuai oleh nikmatnya dunia lepas
Lupa oleh asa dalam genggaman
Kelalaian dan kemalasan
Kian tebal menyelimuti jiwa
Rasa ingin mundur
Meratapi kesudahannya yang tak berujung
Cahaya kian meredup 'tuk menyemangati
Karena kobaran api yang mulai mereda
Dalam keheningan malam,
Ditemani secarik kertas putih
Ditimpa dengan rangkaian tinta merah
Kembali ku tuliskan sejuta impian
Seakan purnama pun juga bersirat
Mengajakku kembali berlari dalam angan
Gapai semua dalam jiwa yang berkobar
Bangkit teruskan mimpi
Meninggalkan semua yang kelam
Untuk masa yang cerah
Diakhir Januari ini,
Mentari kembali tersenyum
Ajakku 'tuk menggembara dunia
Menjelajah pelosok bumi
Mencari jati diri
Temukan pengalaman hidup
Wahai Mentari!
Kini ku siap lawan dunia
Hadapi semua tantangan
Untuk buat malaikatku nanti menangis bahagia
(Elsa Mutiara)
Tangerang, 30 Januari 2017
Komentar