Tetap FEAR OF GOD dalam segala situasi dan menaruh pengharapan hanya kepadaNya

Apakah disetiap pergumulan kita, kita masih menaruh pengharapan pada Yesus dan takut akan Tuhan?

“Fearing the Lord is the beginning of moral knowledge, but fools despise wisdom and instruction.”
Amsal 1:7
“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
Roma 5:5

Sekarang sedang musim-musimnya dimana para pelajar sedang mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional nanti. Mulai dari bimbel, les privat, membeli kisi2 UN dan yang lainnya. Tapi ada juga yang berpikir licik sehingga mereka rela mengeluarkan budget besar demi membeli kunci jawaban. Padahal belum tentu kuncii itu benar semua karena nanti saat kita ujian, kita akan menghadapi soal dengan berbagai seri sebanyak 20 paket yang pasti berbeda dengan teman2 sekelas.

Tapi apakah kita tertarik dengan tawaran licik itu? Mendapatkan sesuatu dengan cara yang instant? Kalau kita percaya dengan kunci jawaban itu dan hanya bergantung pada kunci jawaban itu apakah sudah pasti kita akan lulus? Yap, mugin dari beberapa mereka juga ada yang terpaksa membeli kunci jawaban karena adanya tekanan dari saudara atau teman terdekat kalau ia harus masuk sekolah favorit dan merasa dirinya tidak bisa atau lemah dalam bidang akademis.

Kalau kita seperti itu, sama saja kalo kita hanya menaruh pengharapan kepada manusia. Percuma kita bilang kalau kita percaya dan mempunyai iman yang kuat kepada Tuhan, kalau ujung-ujungnya kita juga menyontek, kerjasama dan membeli kunci jawaban. Percayalah saja kepada Tuhan Yesus kalau Tuhan bisa membuat itu menjadi lebih baik bagi kita. Yap, tentu dengan berdoa dan berusaha, yaitu Ora et Labora dan izinkan campur tangan Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Seperti pada amsal 1 ayat 17, “Fearing the Lord is the beginning of moral knowledge, but fools despise wisdom and instruction.” Pasti teman2 tahu kan artinya. Seperti yang teman-teman ketahui, arti kata fear tadi sama dengan kata scare juga. Makna kata “scare” itu berarti adalah rasa takut. Takut kepada Tuhan karena takut dihukum akibat kesalahan. Tapi, makna “fear” yang dimaksudkan di ayat amsal ini adalah makan takut karena respect, hormat dan patuh kepada Tuhan.” Karena kepintaran itu tidak 100% karena hasil kerja keras kita tanpa mengenal waktu dan Tuhan. Paman saya juga pernah bilang, jangan berusaha untuk mengejar nilai. Tapi, berusahalah untuk memahami pelajaran tersebut. Kalau kamu hanya berusaha mengejar nilai yan bagus, belum tentu kamu dapat memahami pelajaran tsb. Sebaliknya, kalau kamu memahami pelajaran tersebut sudah pasti kamu mendapat ilmu dan nilai yang bagus.

Ingat! Pengharapan kepada Tuhan ga akan mengecewakan, tetapi justru memberi kekuatan bagi kita (Roma 5:5). Kita bisa lihat dari contoh kisah Abrahahm. Bagaimana Abraham tetap berharap dengan janji Tuhan, yaitu membuat keturunannya seperti banyaknya debu tanah dan seperti jumlah bintang-bintang di langit yang ga bisa dihitung, walaupun dia belum memiliki anak pada saat umurnya seratus tahun. Padahal kalau kita lihat dengan kacamata duniawi itu Impossible, right?! Mustahil. Tapi karena Abraham mempunyai pengharapan dan iman yang kuat, pengharapan itu benar-benar terjadi dan tidak mengecewakan hidupnya.

Ya itu juga kadang terjadi di hidup kita apalagi buat anak-anak kelas 9 yang sebentar lagi Ujian Nasional. Misalnya kita merasa, kita ga terlalu mencolok secara akademis dan pesimis kalau kita bakal dapet NEM 40,00. Dan pasti mikir, “ah, ngimpi kali ya dapet nilai 40,00. 35,00 aja bleom tentu dapet. Mana matematika susah banget lagi.” Dan merasa semua itu mustahil. Tapi coba ingat kisah Abaraham yang percaya kalo bakal dikasi Tuhan keturunan walau umurnya udah tua. Kita merasa itu impossible tapi remember! For God, nothing is impossible. Asal kita percaya dengan Tuhan, kita kasih pengharapan kepada Tuhan, kita bekerja dan berdoa, YAKIN 100% pasti kita bisa dapet apa yang kita mau. Tidak seperti zaman sekarang yang kita sering dengar dengan kata “PHP”. Banyak orang ga percaya sama jodoh dan sedih hidup menjomblo. Anak muda jaman sekarang apa lagi remaja seusia kita sering banget mengeluh ga punya pacar. Dan akhirnya ada hal romantik dikit aja langsung baper bawaannya terus merasa di PHPin atau di kasih harapan palsu. Tapi sobat yang dikasihi Tuhan Yesus, kalau pengharapan dari Tuhan Yesus ga seperti itu. Pengharapan yang diberikannya asli, nyata dan tanpa bersyarat.

Pengharapan dan iman kita itu sempurna bahwa Tuhan akan selalu memberikan kita yang terbaik. Tetapi ketika Tuhan memberikan yang terbaik, bukan berarti ada jaminan ketika menjalani proses itu kita akan belajar dan dan berusaha tanpa susah dan tanpa ada masalah. Maka pada Injil Matius 11 ayat 28 dibilang, “Pikulah kuk yang KUpasang…”. Artinya apa? Ikut Tuhan itu memang ga mudah. Tapi Tuhan Yesus menjamin, kalau Dia bakal ngasih yang terbaik buat kita. Tapi dengan proses itu kita akan mengalami namanya gagal atau susah.

Misalnya, “kok susah banget ya matematika nya?”. Yaa itu tantangan kita, challenges kita. Kalo manusia ga dikasih tantangan, yang akan terjadi apa? Manusia itu pasti jadi sombong karena dia mudah mendapatkannya. Dia pasti ga punya rasa big thanks to Lord Jesus because dia rasa semuanya itu gampang buat didapetin. You want to be a president? So easy! Tinggal jadi presiden! What’s the meaning? When you become a president, you don’t have feeling thanks God. Ga ada namanya ucapan syukur di diri kita kalo semua bisa secara instant didapetin. Tetapi ketika kita dikasi masalah, ketika misalnya kita ga bisa matematika, disitu kita giat buat belajar dan dateng ke Tuhan minta penerangan akal budi supaya kita bisa bener-bener ngerti dan kemudian kita dapet nilai bagus. Itu ngajarin kita supaya bisa bersyukur bahwa Tuhan yang ngasi kita nilai bagus, ngasih kita kepintaran. Artinya apa? Ada rasa untuk berterimakasih ke Tuhan. Jadi kalo dalam proses itu kita gagal, kita akan bisa belajar dari kegagalan itu. Misalnya, gimana rasanya kita jadi yang terbawah? Bagaimana jadi ini itu? Nah, apa artinya? Supaya kita ga sombong kalau suatu saat nanti kita jadi orang atas dalam suatu posisi karena kita pernah ngalamin jadi yang terbawah.

Ya saya cerita sedikit. Waktu itu adik saya pernah ikut perlombaan voli untuk pertama kalinya dan ia menjadi tim cadangan. Lalu saya bertanya, “Anggi, kok kamu mau sih jadi tim cadangan?”. Lalu mama saya langsung mejawab, “Gak apa2 dia jadi tim cadangan dulu. Biar dia ngerasain gimana jadi tim cadangan biar terus berlatih supaya bisa jadi inti. Namanya mencoba sesuatu pasti dari yang paling bawah dulu. Supaya nanti kalau dia jadi pemain inti dan ada temannya yang jadi tim cadangan, dia ga meremahkan karena dia pernah ngerasain di posisi yang sama saat itu.” Jadi dari petikan cerita ini kita bisa tau kalau dengan adanya sikap bersyukur itu, kita jadi ga gampang buat ngeremehin temen2 kita disaat mereka gagal dikondisi yang sama kayak kita dulu. Justru kita bilang that I ever had before, and I still believed God who will with me up.
Intinya kalau kita berharap kepada Yesus pengharapan itu tidak pernah mengecewakan, karena Dia tak pernah lalai menepati janjiNya! Dan saat kita menaruh pengaharapan kita padaNya kita beroleh kekuatan dan semakin kokoh meski berada di tengah badai pencobaan.

Jangan pernah sedikit pun melepaskan pengharapan kita kepada Tuhan, karena ada kemuliaan yang Ia sediakan. Jadi dari renungan ini bisa diambil kesimpulan bahwa 

“Pengetahuan/kepintaran itu bukan datang 100% dari kerja keras kita tanpa mengenal waktu. Tapi pengetahuan/kepintaran adalah milik Tuhan karena awalnya pengetahuan to know and fear of God” dan “sesuatu gabisa di dapat dengan mudah. Ada proses dimana bisa ga kita bertahan tetap fear of God (Takut akan Tuhan) dengan menaruh pengharapan kepada Tuhan.”

Tuhan memberkati…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santa Pelindung Kaum Remaja - St. Jeanne d'Arc

Pelantikan PA/PS 2016 Paroki St. Agustinus