Postingan

Waspadai Keluhan-Keluhan Kesehatan Selama WFH dan Online Learning

Gambar
Selama masa pandemi COVID-19 ini seluruh sekolah, universitas dan perkantoran dihadapkan dengan permasalahan yang sama, yaitu belajar dan bekerja dari rumah. Sejumlah siswa, orang tua, guru, karyawan dan pekerja lainnya terpaksa harus bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan istilah work from home (WFH). WFH menimbulkan adaptasi atau kebiasaan baru yang mengharuskan siswa, orang tua, guru, karyawan dan pekerja lainnya untuk belajar dan bekerja didepan layar komputer atau laptop dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlahan memunculkan isu baru, yaitu tidak tersedianya ruang kerja atau ruang belajar di rumah yang efektif serta ergonomis. Padahal di tahun 2020, Latifah menjelaskan jika bekerja atau belajar di rumah sebaiknya mempersiapkan ruang kerja yang nyaman.

Rumah Layak Huni? Maksudnya?

Gambar
Memiliki rumah layak huni adalah impian bagi setiap orang. Meski begitu, memilih rumah yang layak huni dan nyaman tidak semudah mempertimbangkan jenis, desain, dan tipe rumah saja. Di beberapa negara yang masih menghadapi masalah ekonomi berkepanjangan, misalnya Indonesia, sebagian besar masyarakatnya masih kesulitan untuk mendapatkan rumah layak huni. Beberapa alasannya adalah jumlah pengangguran yang tinggi dan pendapatan yang masih rendah, sehingga mereka mencari tempat tinggal atau membangun rumah tidak layak huni.    Apa sajakah itu? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Istilah Baru Dalam COVID-19 : Selamat Tinggal ODP PDP OTG!

Gambar
Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad.(K) resmi mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG) dalam penanganan kasus COVID-19 pada Senin, 13 Juli 2020. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease. Bukan merupakan sesuatu yang baru, karena badan kesehatan internasional dunia WHO (World Health Organization) juga menggunakan istilah ini dalam pelaporan kasus COVID-19 dan sudah mengeluarkan panduan mengenai klasifikasi ini pada 20 Maret 2020. Tiga penggantian istilah yang dilakukan meliputi: PDP diganti menjadi kasus suspek, ODP diganti dengan kontak erat, dan OTG diganti menjadi kasus terkonfirmasi tanpa gejala. Adapun penambahan istilah baru yakni kasus probable atau kasus terkonfirmasi gejala. Ilustrasi | Sumber :https://www.tudublin.ie/media/website/news/2020/main-news/Covid-19-Main-Image.jpg 

How Does COVID-19 Affect? What Changes Happened?

Gambar
At the end of 2019, the world was shocked by the appearance the new type of corona virus that transmit between humans very quickly. Coronavirus is a groups of viruses that are spread through animals and humans so called as a zoonotic virus. Several types of coronavirus are known to cause infections respiratory tract in humans ranging from coughs colds to more serious ones like Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) . A new type of Coronavirus is found to cause disease COVID-19 (World Health Organization, 2020). Starting from the city of Wuhan in China, a new type of corona virus ( SARS CoV-2 ) spread to various countries in the world resulting in a pandemic sustainable. This disease has a high spread rate so WHO established COVID-19 as a pandemic on March 11, 2020. Before the existence of the pandemic, there have been various influenza pandemics in the world. In which one of them is swine flu that broke out in 2009. This disease oc

Yuk, memulai lembaran baru di 2020

Selamat pagi/siang/sore/malam untuk yang sedang membaca sesuai waktu dimanapun kamu berada. Jika blog ini berwujud, sepertinya sudah terlihat usang dan berdebu. Karena jejak digital terakhir yang terekam adalah postingan di tahun 2018. Wah, hampir 2 tahun vakum! Oke baiklah, ini hanya sedikit intermezzo sebelum memulai postingan terbaru di tahun 2020. Singkat cerita, aku mulai menulis blogspot sekitar tahun 2014. Ya, saat itu usiaku masih SMP dan saat sedang menulis postingan ini aku sudah berada di jenjang perguruan tinggi. Cukup lama ya... Kebiasaan menulis dan kecintaan dengan dunia literasi yang mendorongku bisa sampai pada tahap " anak SMP udah nulis blog loh! ". Ya betul sesederhana dan sesingkat itu. Berawal dari ekskul jurnalistik dan sampai pada fase seperti ini. Menganalogikan semua gambaran yang ada dalam pikiran dan menuangnya dalam setiap rangkaian kata sembari menekankan rasa disetiapnya. Ku rasa setiap kata itu punya ' magic ' nya sendiri. Mem

Jiwaku, Jiwamu... Kelebihan Milikku, Tentu Milikmu Juga...

Gambar
Sudahkah kita mempunyai rasa bertanggung jawab? Jika ya, apa yang sudah kita lakukan untuk masyarakat atau bahkan sekitar kita? Kalau belum, jangan tanya juga apa yang sudah kita lakukan untuk negara kalau untuk sesama kita saja belum melakukannya. Nah, salah satu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Seperti salah satu contohnya, TNI. Ia sudah ditempa di dalam pendidikannya sebagaimana tugasnya nanti dalam menjadi abdi negara. Bisa kita lihat dari contoh tadi, pengabdian merupakan perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Sedangkan masyarakat adalah sekelompok orang di mana sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dalam lingkup cukup luas. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Pengabdian Masyarakat adalah pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bud

Tembus Cakrawala Lewat Membaca

Saya terlahir bukan dari sepasang orangtua yang berprofesi sebagai penulis handal atau pun yang gemar membaca. Maka tak heran jika saya bukan seorang yang gemar membaca atau disebut sebagai kutu buku. Buku tak pernah saya sentuh jika bukan karena suatu keharusan. Saya sangat bosan melihat tulisan yang begitu banyak apalagi jika berhalaman tebal. Itulah salah satu faktor yang membuat saya menjadi seorang pemalu saat kecil. Bisa berbicara tetapi tidak pandai untuk merangkai kata-kata yang lugas untuk dibicarakan dan takut berbicara dengan orang baru. Saat disuruh membuat karangan, saya juga tidak pandai menulis karena keterbatasan perbendaharaan yang saya punya. Saya juga lebih sering mengungkapkan ekspresi diri lewat gambar daripada harus berbicara dengan yang lain. Waktu demi waktu berlalu. Entah mengapa saat saya duduk di bangku 4 sekolah dasar, saya mulai sedikit memiliki minat membaca. Pada suatu ketika, guru saya menawarkan koran BERANI kepada siswa/siswi sekelas saya dan mul