Jiwaku, Jiwamu... Kelebihan Milikku, Tentu Milikmu Juga...


Sudahkah kita mempunyai rasa bertanggung jawab? Jika ya, apa yang sudah kita lakukan untuk masyarakat atau bahkan sekitar kita? Kalau belum, jangan tanya juga apa yang sudah kita lakukan untuk negara kalau untuk sesama kita saja belum melakukannya. Nah, salah satu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Seperti salah satu contohnya, TNI. Ia sudah ditempa di dalam pendidikannya sebagaimana tugasnya nanti dalam menjadi abdi negara. Bisa kita lihat dari contoh tadi, pengabdian merupakan perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Sedangkan masyarakat adalah sekelompok orang di mana sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dalam lingkup cukup luas. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Pengabdian Masyarakat adalah pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional.


Berbicara mengenai Pengabdian Masyarakat, tentu berhubungan erat dengan kaum intelektual dimana mereka ini adalah cetakan kaum berpendidikan yang siap membagikan ilmunya demi kemajuan bangsanya. Tentu bukan hanya tugas dosen atau guru saja sebagai tenaga didik yang berkualitas, tetapi juga mahasiswa yang menjadi tonggak kemajuan bangsa. Mereka mempunyai peran istimewa sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force dalam masyarakat.


Mahasiswa dapat dikatakan sebagai seseorang yang punya intelegensi tinggi didalam masyarakat karena mempunyai kesempatan dan kelebihan yang mampu berada sedikit diatas masyarakat. Potensi yang besar dan perlakuan yang istimewa merupakan salah satu keuntungan mahasiswa untuk bergerak aktif, sayang sekali bila tidak digunakan dengan maksimal. Mahasiswa sejatinya bukan hanya penting bagi negara tapi juga bagi masyarakat di sekitarnya.


Akhir-akhir ini peran mahasiswa yang seperti itu mengalami pergeseran nilai, tak seperti dulu. Mahasiswa sekarang cenderung mengutamakan nilai akademik saja, walau ada beberapa mahasiswa yang masih peduli dengan keadaaan bangsa dan masyarakat disekitarnya. Mahasiswa sudah lama jauh dari sosok yang teladan dalam masyarakat, yang selama ini posisi mahasiswa di masyarakat dianggap sebagai biang kemacetan di kala aksi, tanpa sekalipun memberikan hasil yang konkret, yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan begitu, bagaimanakah cara mengubah pandangan masyarakat tentang mahasiswa?


Saat ini, posisi mahasiswa dalam tatanan sosial kehidupan bermasyarakat adalah sebagai agent of change dimana dengan harapan akan adanya perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Hal ini menjadi kewajiban yang harus dituntaskan oleh mahasiswa mengingat masa depan bangsa Indonesia ada di tangan mereka.


Mahasiswa tidak lagi berperan sebagai individu yang hanya memikirkan masa depan pribadi, namun secara sadar bersedia untuk mengabdikan dirinya bagi kemajuan bangsa di masa mendatang.


Mahasiswa juga sebagai social control ketika terjadi sesuatu yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Saat ini di Indonesia, masyarakat merasakan bahwa pemerintah hanya memikirkan dirinya sendiri dalam bertindak. Usut punya usut, pemerintah tidak menepati janji yang telah diumbar-umbar dalam kampanye mereka. Kasus hukum, korupsi, dan pendidikan merajalela dalam kehidupan berbangsa bernegara. Inilah potret mengapa mahasiswa yang notabene sebagai anak rakyat harus bertindak dengan ilmu dan kelebihan yang dimilikinya.


Peranan mahasiswa yang tak kalah penting adalah iron stock sebagai pengganti generasi-generasi sebelumnya. Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi dalam internal ataupun eksternal kampus tentu mempengaruhi kualitas mahasiswa. Selain memperkaya pengetahuan yang ada terhadap masyarakat, mahasiswa juga memerlukan untuk mempelajari berbagai kesalahan yang ada pada generasi sebelumnya sehingga menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan diri. Hingga akhirnya sampailah mahasiswa ke jenjang dimana mereka siap menjadi calon pemimpin siap pakai.


Oleh karena itu, dengan segala harapan yang ada dan melalui potensi dan fasilitas yang ada mahasiswa harus menjadi tonggak pengabdian masyarakat. Dengan intelegensia, kreatifitas, dan kepemimpinan yang tinggi apalagi dengan didukung fasilitas dan wadah yang memumpuni dari kampus, mahasiswa memiliki peran penting dalam pengabdian masyarakat. Apapun bentuk peranannya, mahasiswa dalam merancang gerakan pengabdian masyarakat semestinya memperhatikan segala aspek yang terkait dengan gerakan tersebut dan efeknya.


Harapannya, pada jaman ini mahasiswa bisa ikut aktif terlibat dalam pengabdian masyarakat sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force guna memperbaiki sumber daya manusia dan menuju perubahan masa depan negara yang lebih baik lagi.


Pengabdian masyarakat bukan hanya bermanfaat untuk sekeliling saja tetapi juga untuk pelakunya karena bisa menjadi insan yang bermanfaat bagi sekitarnya. Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Karena jiwaku adalah jiwamu dan kelebihan milikku tentu milikmu juga. Pengabdian Masyarakat, senjata kami menuju Indonesia lebih baik!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santa Pelindung Kaum Remaja - St. Jeanne d'Arc

Pelantikan PA/PS 2016 Paroki St. Agustinus

Tetap FEAR OF GOD dalam segala situasi dan menaruh pengharapan hanya kepadaNya